Sabtu, 25 September 2010

FAKTA PENTING TENTANG PENYAKIT CAMPAK DAN IMMUNISASI CAMPAK


Campak (rubeola, campak 9 hari) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit ada.

Penyebab
Campak disebabkan oleh paramiksovirus. Penularan terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak. Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.

Gejala campak sebenarnya jarang sekali dapat dideteksi secara dini. Hal ini karena gejala penyakit campak-seperti batuk, pilek dan demam-hampir sama dengan penyakit flu biasa. Namun sebenarnya, campak adalah penyakit infeksi berbahaya. Penyakit ini disebabkan oleh virus campak, dan pada umumnya ditularkan melalui pernapasan, yakni percikan ludah dari hidung, tenggorokan, atau mulut.Karena penularannya terjadi secara langsung, campak menular begitu cepat. Metode penularannya adalah 1 atau 2 hari sebelum bercak-bercak kemerahan timbul pada kulit. Bercak-bercak ini disebut juga rash atau ruam. Dengan masa penularan 2-4 hari sebelum timbul bercak, penyakit campak akan menampilkan perubahan 
warna bercak selama anak sakit, yakni dari kemerahan menjadi cokelat kehitaman. Saat itu, campak sudah tidak menular lagi.

Ruam campak beda dengan ruam biang keringat. Biasanya, biang keringat tidak disertai demam, melainkan hanya diiringi rasa gatal. Lokasinya pun di tempat-tempat umum yang banyak berkeringat, seperti lipatan leher, ketiak, tubuh, atau lipatan paha. Sedangkan gejala campak biasanya diawali dengan batuk terlebih dulu. Kemudian demam, pilek, lesu dan rewel karena panasnya makin tinggi. Setelah itu barulah timbul bercak kemerahan. Lokasinya pun biasanya di sekitar muka, atau di belakang telinga. Lalu menyusul ke depan telinga, muka, dan kemudian menjalar ke leher.Ketika ruam campak sampai ke bagian wajah anak, kedua mata si anak bisa ikut terkena, sehingga berwarna merah, banyak kotorannya, serta mengeluarkan air. Sering kali bibir pun menjadi pecah-pecah. Setelah itu, ruam pun menjalar sampai ke dada.
Bercak merah di bagian wajah dan dada ini biasanya sifatnya mengumpul. Baru ketika sudah menjalar ke tungkai kaki, bercak merahnya jadi menyebar. Ketika ruam campak sudah keluar semua, panas anak pun mulai turun. Keluarlah bercak kecokelatan. Dan itu berarti, anak sudah masuk ke fase penyembuhan.

Secara detail, proses perkembangan gejala anak yang terkena campak adalah sebagai berikut:
Biasanya, anak akan batuk-batuk terlebih dulu. Lalu pada hari 1-2, anak akan mengalami demam yang makin lama makin tinggi. Matanya pun mulai merah dan berair.Pada hari ke-2 si anak demam, timbul bintik putih yang disebut Koplik's Spot di sebelah dalam mulut, biasanya di depan gigi geraham. Bintik putih ini akan tetap ada sampai 3-6 hari setelah demam timbul. 
Artinya, bintik itu bertahan sekitar 3-4 hari. sayangnya, gejala ini jarang sekali diperhatikan.Di hari ke-3, timbul bercak-bercak merah. Sementara pada hari ke-4 dan ke-5, demam anak semakin tinggi. Biasanya hingga mencapai 39-40 derajat Celsius. Bila anak mempunyai keturunan kejang-demam, pada saat itu umumnya ia sudah mengalami kejang-kejang. Barulah setelah 3-8 hari mengalami demam, bercak merah ini berubah warna. Dengan demikian, ruam campak biasanya bertahan selama 5-6 hari.

Habis bercak merah ini, terbitlah bercak-bercak berwarna cokelat kehitaman, yang akan menetap selama 1 minggu. Saat itu, si anak sudah `menjalani' masa sakit campak sekitar 10 hari.Pada gejala awal, yakni batuk dan demam, campak memang agak sulit dibedakan dengan flu. Akibatnya, banyak ibu-ibu yang menyangka anaknya terkena flu biasa. Namun 3 had kemudian (biasanya 1-2 hari pertama), mulailah kelihatan ada bercak kemerahan. 

Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini.
Fakta Penting tentang Penyakit Campak dan Immunisasi Campak

Fakta Penting tentang Campak dan Imunisasi Campak:

  • Virus campak menular melalui percikan ludah di udara pada saat seseorang bersin atau batuk. Campak adalah salah satu penyakit menular dan dapat menyebabkan kematian pada anak-anak di dunia.
  • Campak dapat dicegah dengan vaksin yang efektif dan aman, telah diberikan kepada ratusan juta anak di seluruh dunia. Dosis pertama diberikan pada usia 9 bulan dan dosis kedua yang diberikan berikutnya akan dapat melindungi anak dari campak untuk seumur hidup.
  • Tiap tahun, diperkirakan lebih 30.000 anak Indonesia meninggal dunia akibat penyakit campak.
  • Campak dapat menyebabkan anak-anak meninggal karena komplikasi seperti diare, pneumonia atau radang otak. Campak juga dapat menyebabkan kebutaan, terutama penderita yang mengalami kekurangan vitamin A.
  • Dapatkan imunisasi campak untuk anak anda. Penyakit campak dapat dicegah dengan imunisasi, dapat menghindari dari penyakit campak dan komplikasi yang ditimbulkan.
  • Apabila anak anda berusia di bawah 5 tahun, mintalah agar anak anda diberikan vitamin A bersama dengan vaksin campak. Vitamin A dapat melindungi anak dari kemungkinan kebutaan atau bahkan kematian yang disebabkan komplikasi akibat penyakit campak.
  • Pastikan setiap anak dalam keluarga anda sudah mendapat imunisasi lengkap. Vaksin campak akan tersedia bagi anak usia 6 bulan hingga 12 tahun.
  • Segera laporkan kepada petugas kesehatan setempat apabila anda menemui kasus yang dicurigai sebagai penyakit campak. Deteksi kasus sejak dini dapat menghentikan meluasnya penjangkitan penyakit dalam lingkungan Anda.

Immunisasi Campak Pada Bayi dan Anak Sekolah ...






1 komentar:

Enry Mazni mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.