Campak
(rubeola, campak 9 hari) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang
ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat
mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penularan infeksi terjadi karena menghirup
percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam
waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit ada.
Penyebab
Campak disebabkan oleh paramiksovirus. Penularan
terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita
campak. Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.
Gejala campak
sebenarnya jarang sekali dapat dideteksi secara dini. Hal ini karena gejala
penyakit campak-seperti batuk, pilek dan demam-hampir sama dengan penyakit flu biasa.
Namun sebenarnya, campak adalah penyakit infeksi berbahaya. Penyakit ini
disebabkan oleh virus campak, dan pada umumnya ditularkan melalui pernapasan,
yakni percikan ludah dari hidung, tenggorokan, atau mulut.Karena penularannya
terjadi secara langsung, campak menular begitu cepat. Metode penularannya
adalah 1 atau 2 hari sebelum bercak-bercak kemerahan timbul pada kulit.
Bercak-bercak ini disebut juga rash atau ruam. Dengan masa penularan 2-4 hari
sebelum timbul bercak, penyakit campak akan menampilkan perubahan
warna bercak selama anak sakit, yakni dari
kemerahan menjadi cokelat kehitaman. Saat itu, campak sudah tidak menular lagi.
Ruam campak beda dengan ruam biang keringat.
Biasanya, biang keringat tidak disertai demam, melainkan hanya diiringi rasa
gatal. Lokasinya pun di tempat-tempat umum yang banyak berkeringat, seperti
lipatan leher, ketiak, tubuh, atau lipatan paha. Sedangkan gejala campak
biasanya diawali dengan batuk terlebih dulu. Kemudian demam, pilek, lesu dan rewel karena
panasnya makin tinggi. Setelah itu barulah timbul bercak kemerahan. Lokasinya
pun biasanya di sekitar muka, atau di belakang telinga. Lalu menyusul ke depan
telinga, muka, dan kemudian menjalar ke leher.Ketika ruam campak sampai ke
bagian wajah anak, kedua mata si anak bisa ikut terkena, sehingga berwarna
merah, banyak kotorannya, serta mengeluarkan air. Sering kali bibir pun menjadi
pecah-pecah. Setelah itu, ruam pun menjalar sampai ke dada.
Bercak merah di bagian wajah dan dada ini biasanya
sifatnya mengumpul. Baru ketika sudah menjalar ke tungkai kaki, bercak merahnya
jadi menyebar. Ketika ruam campak sudah keluar semua, panas anak pun mulai
turun. Keluarlah bercak kecokelatan. Dan itu berarti, anak sudah masuk ke fase
penyembuhan.
Secara detail, proses perkembangan gejala anak
yang terkena campak adalah sebagai berikut:
Biasanya, anak akan batuk-batuk
terlebih dulu. Lalu pada hari 1-2, anak akan mengalami demam yang makin lama
makin tinggi. Matanya pun mulai merah dan berair.Pada hari ke-2 si anak demam,
timbul bintik putih yang disebut Koplik's Spot di sebelah dalam mulut, biasanya
di depan gigi geraham. Bintik putih ini akan tetap ada sampai 3-6 hari setelah demam
timbul.
Artinya, bintik itu bertahan sekitar 3-4 hari.
sayangnya, gejala ini jarang sekali diperhatikan.Di hari ke-3, timbul
bercak-bercak merah. Sementara pada hari ke-4 dan ke-5, demam anak semakin
tinggi. Biasanya hingga mencapai 39-40 derajat Celsius. Bila anak mempunyai
keturunan kejang-demam, pada saat itu umumnya ia sudah mengalami kejang-kejang. Barulah
setelah 3-8 hari mengalami demam, bercak merah ini berubah warna. Dengan
demikian, ruam campak biasanya bertahan selama 5-6 hari.
Habis bercak merah ini, terbitlah bercak-bercak
berwarna cokelat kehitaman, yang akan menetap selama 1 minggu. Saat itu, si
anak sudah `menjalani' masa sakit campak sekitar 10 hari.Pada gejala awal,
yakni batuk dan demam, campak memang agak sulit dibedakan dengan flu.
Akibatnya, banyak ibu-ibu yang menyangka anaknya terkena flu biasa. Namun 3 had
kemudian (biasanya 1-2 hari pertama), mulailah kelihatan ada bercak kemerahan.
Sebelum
vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3
tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD. Jika
seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap
penyakit ini.
Fakta Penting
tentang Penyakit Campak dan Immunisasi Campak
Fakta Penting tentang Campak dan Imunisasi Campak:
- Virus campak menular melalui percikan ludah di udara pada saat
seseorang bersin atau batuk. Campak adalah salah satu penyakit menular dan
dapat menyebabkan kematian pada anak-anak di dunia.
- Campak dapat dicegah dengan vaksin yang efektif dan aman, telah
diberikan kepada ratusan juta anak di seluruh dunia. Dosis pertama diberikan
pada usia 9 bulan dan dosis kedua yang diberikan berikutnya akan dapat
melindungi anak dari campak untuk seumur hidup.
- Tiap tahun, diperkirakan lebih 30.000 anak Indonesia meninggal
dunia akibat penyakit campak.
- Campak dapat menyebabkan anak-anak meninggal karena komplikasi
seperti diare, pneumonia atau radang otak. Campak juga dapat menyebabkan
kebutaan, terutama penderita yang mengalami kekurangan vitamin A.
- Dapatkan imunisasi campak untuk anak anda. Penyakit campak dapat
dicegah dengan imunisasi, dapat menghindari dari penyakit campak dan komplikasi
yang ditimbulkan.
- Apabila anak anda berusia di bawah 5 tahun, mintalah agar anak
anda diberikan vitamin A bersama dengan vaksin campak. Vitamin A dapat
melindungi anak dari kemungkinan kebutaan atau bahkan kematian yang disebabkan
komplikasi akibat penyakit campak.
- Pastikan setiap anak dalam keluarga anda sudah mendapat imunisasi
lengkap. Vaksin campak akan tersedia bagi anak usia 6 bulan hingga 12 tahun.
- Segera laporkan kepada petugas kesehatan setempat apabila anda
menemui kasus yang dicurigai sebagai penyakit campak. Deteksi kasus sejak dini
dapat menghentikan meluasnya penjangkitan penyakit dalam lingkungan Anda.
Immunisasi Campak Pada Bayi dan Anak Sekolah ...