Ada yang bilang, bahwa seiring dengan semakin baik tingkat ekonomi maka kesempatan
untuk makan enak pun semakin besar. Makan enak, dapat diartikan dengan makan
makanan yang rasanya enak. Tapi istilah makanan enak di kota-kota besar
ternyata berupa makanan yang gurih, gorengan, berlemak, serta minim serat.
Semua orang pasti suka makan enak. Namun, jangan sampai kebablasan karena
berbahaya bagi kesehatan. Kolesterol yang banyak dikandung makanan enak
tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit akibat gangguan pembuluh darah
melalui proses penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah yang disebut dengan Aterosklerosis.
MARI KENALI KOLESTEROL
Kolesterol atau kadar lemak dalam darah umumnya berasal dari menu makanan
yang dikonsumsi. Semakin banyak konsumsi makanan berlemak, maka akan semakin
besar peluangnya untuk menaikkan kadar kolesterol. Contoh makanan tersebut
seperti gorengan, minyak kelapa atau kelapa sawit, alpukat, durian, daging
berlemak, jeroan, kacang tanah, dan sejenisnya.
Dalam tubuh terdapat lemak terdiri dari
kolesterol jahat yang biasa disebut LDL
(Low Density Lipoprotein) dimana lemak ini dapat menempel pada
pembuluh darah. Sedangkan kolesterol baik yang dikenal dengan HDL
(High Density Lipoprotein) merupakan lemak yang dapat melarutkan
kandungan LDL dalam tubuh. Kolesterol normal dalam tubuh adalah 160-200 mg,
maka penumpukan kandungan LDL harus dicegah agar tetap dalam keadaan normal.
Kolesterol yang
berlebihan dalam darah akan mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh
darah. Selanjutnya, LDL akan menembus dinding pembuluh darah melalui lapisan
sel endotel, masuk ke lapisan dinding pembuluh darah yang lebih dalam yaitu
intima.
LDL yang telah menyusup ke dalam intima akan mengalami oksidasi tahap
pertama sehingga terbentuk LDL yang teroksidasi. LDL-teroksidasi akan memacu
terbentuknya zat yang dapat melekatkan dan menarik monosit (salah satu jenis
sel darah putih) menembus lapisan endotel dan masuk ke dalam intima.
Timbunan lemak di dalam lapisan pembuluh darah (plak kolesterol) membuat
saluran pembuluh darah menjadi sempit sehingga aliran darah kurang lancar.
Plak kolesterol pada dinding pembuluh darah bersifat rapuh dan mudah pecah,
meninggalkan "luka" pada dinding pembuluh darah yang dapat
mengaktifkan pembentukan bekuan darah.
Karena pembuluh darah sudah mengalami penyempitan dan pengerasan oleh plak
kolesterol, maka bekuan darah ini mudah menyumbat pembuluh darah secara total.
Kondisi ini disebut dengan Aterosklerosis.
Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ
vital lainnya dan lengan serta tungkai.
Jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang menuju ke otak (arteri
karotis), maka bisa terjadi stroke. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke
jantung (arteri koroner), bisa terjadi serangan jantung.
Pembuluh darah yang terganggu paling sering menyebabkan penyakit jantung
dan stroke. Tapi, tidak hanya kedua penyakit mematikan tersebut, ternyata
pembuluh darah yang terganggu juga dapat menyebabkan impotensi.
Kadar kolesterol dalam darah dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan
darah di laboratorium kesehatan. Hasilnya akan dibandingkan dengan tabel
klasifikasi kadar kolesterol sehingga dapat ditentukan golongannya.
Apakah Kadar Kolesterol Saya Normal?
Sangat penting untuk mengetahui apakah kadar kolesterol darah kita normal
atau tidak. Mungkinkah ada gejala yang bisa dijadikan tanda bahwa kadar
kolesterol kita sudah tinggi?
Sebagian besar hiperkolesterol tidak menimbulkan gejala. Kadar kolesterol
yang tinggi menyebabkan aliran darah menjadi kental sehingga oksigen menjadi
kurang. Gejala yang timbul adalah gejala kurang oksigen seperti sakit kepala,
pegal-pegal.
“Namun, banyak yang tanpa gejala, makanya sering check up minimal 1 tahun
sekali," saran dr. Samuel Oetoro. Pemeriksaan ini bertujuan untuk
mengetahui hiperkolesterol sedini mungkin sehingga dapat mencegah penyakit yang
diakibatkannya.
Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mengendalikan kolesterol Anda:
·
Diet
Konsumsi makanan yang rendah lemak dan
kolesterol. Misalnya dengan mengkonsumsi susu tanpa lemak dan mengurangi konsumsi daging. Pilihlah makanan dengan
kandungan lemak tak jenuh daripada kandungan lemak jenuh. Minyak yang digunakan
untuk menggoreng secara berulang-ulang dapat meningkatkan kadar kolesterol,
maka ada baiknya Anda mengurangi konsumsi makanan yang digoreng.
·
Konsumsi makanan berserat
Lebih banyak mengkonsumsi makanan berserat
seperti gandum, kacang-kacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan. Jenis makanan
ini dapat menyerap kolesterol yang ada dalam darah dan mengeluarkannya dari
tubuh.
·
Konsumsi antioksidan
Antioksidan banyak terdapat dalam
buah-buahan seperti jeruk, strawbery, pepaya, wortel, atau labu. Mengkonsumsi
bawang putih secara teratur juga dapat menurunkan kadar kolesterol.
·
Hindari alkohol dan merokok
Dengan merokok atau mengkonsumsi
alkohol, kolesterol akan mudah menumpuk dalam aliran darah.
·
Olahraga
Berolahraga secara teratur sesuai dengan
umur dan kemampuan. Jaga agar berat tubuh Anda tetap ideal.
Belajar dari sunnah
Rasulullah SAW
Anak Adam tidak
memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka
beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan
lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan,
sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan
(HR Ibnu Majah
dan Ibnu Hibban)
Islam
mengajarkan, salah satu usaha untuk mencegah supaya kita tidak gampang sakit
adalah mengikuti cara yang pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW. Dalam sejarah,
Rasulullah SAW, konon diketahui bahwa selama hidupnya pernah mengalami sakit
dua kali saja. Pertama, ketika beliau menerima wahyu yang pertama kalinya,
yakni ketika beliau mengalami ketakutan luar biasa dan terasa badan beliau
terasa demam bukan kepalang. Sakit yang kedua adalah ketika beliau menjelang
tutup usia.
Ada lima
kebiasaan hidup yang rupanya menjadi fondasi yang kuat bagi kesehatan beliau.
Pertama, Rasulullah SAW sangat selektif dalam memilih makanan yang halalan dan toyyiban.
Rasulullah SAW hanya makan makanan yang halal, dalam arti bukan makanan haram
yang diperoleh dari usaha atau cara yang tidak dibenarkan secara syariat.
Dengan kata lain, Rasulullah SAW selalu makan makanan yang diperoleh dengan
cara yang benar. Bukan makanan dari hasil curian, bukan berasal dari uang
korupsi, dan sebagainya. Halal terkait dengan urusan akhirat. Sementara tayyib
terkait dengan urusan duniawi, seperti baik tidaknya untuk kesehatan kita, atau
bergizi atau tidaknya makanan yang kita makan.
Kedua, Rasulullah SAW tidak makan sebelum lapar, dan berhenti makan sebelum kenyang. Dalam hal ini, Rasulullah SAW
tidak makan sampai terlalu kenyang. Tidak makan sampai di luar batas kemampuan
perutnya. Rasulullah mempertimbangkan kemampuan perut dengan perbandingan yang
seimbang antara sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan
sepertiganya lagi untuk udara (oksigen) di dalam perut.
Ketiga, Rasulullah SAW makan dengan tenang, tumakninah, tidak tergesa-gesa, dengan tempo
yang sedang. Cara makan yang dilakukan Rasulullah SAW ternyata
sangat sesuai dengan anjuran kesehatan, agar kita mengunyah makanan sampai
sekitar 32 kali, sehingga makanan yang kita makan sampai di usus besar dapat
dicernakkan dengan mudah, dan kemudian diserap di usus halus dengan mudah pula.
Keempat, Rasulullah
SAW cepat tidur dan
cepat bangun. Jika sudah waktunya tidur, maka Rasulullah SAW
akan cepat tidur. Tidur yang tepat di malam hari kira-kira adalah seusai
istirahat setelah shalat Isya, kurang lebih pukul 21.30. Kemudian kira-kira
pukul 03.00 sudah bangun di pertiga malam untuk shalat malam.
Dalam hal
urusan tidur, beliau tidak tidur melebih kebutuhan, namun tidak juga menahan
diri untuk tidak tidur sesuai dengan
kebutuhan.
Kelima, Rasulullah SAW selalu istiqamah
melaksanakan puasa sunah, di luar puasa wajib Ramadhan. Dari segi kesehatan, puasa
merupakan satu bentuk pemberian istirahat bagi sistem pencernakan makanan kita.
Ibarat mesin, sistem pencernakan kita memerlukan masa overhaul atau turun mesinuntuk merevitalisasi kemampuan mesin.
Demikian juga dengan sistem pencernakan kita, juga memerlukan turun mesin agar
dapat mempunyai tenaga kembali untuk melakukan tugasnya dalam mencernakkan
makanan dalam tubuh kita.
Refleksi
Masih banyak
kebiasaan hidup sehat cara Rasulullah SAW yang harus kita teladani. Lima kiat
hidup sehat ini tentu menjadi kebiasaan utama Rasulullah. Dalam buku bertajuk
Jejak- Sejarah Kedokteran Islam, oleh Dr. Ja’far Kadhem Yamani, telah
mengungkapkan lebih dari 25 pola hidup sehat Rasulullah SAW, yang sebagian
besar adalah bersifat pencegahan (preventif). Mencegah memang lebih baik dari
mengobati. Meski lima kiat hidup sehat cara Rasulullah SAW ini memang menjadi
fondasinya, sudah barang tentu sebagai umat Muhammad sangat dianjurkan untuk
dapat mempelajari 25 pola hidup sehat Rasulullah SAW tersebut. Insyaallah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar